22 Jul 2025, Tue

Negara G20 Tingkatkan Kerja Sama Hadapi Tantangan Ekonomi dan Geopolitik

Jakarta, IDN Times – Otoritas bank sentral dan departemen keuangan negara-negara G20 sepakat meningkatkan kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kesepakatan ini terlihat dalamG20 FMCBG CommuniquéJuli 2025 yang berada di bawah kepemimpinan Afrika Selatan, telah disetujui oleh seluruh negara anggota G20.

Kepala Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan mengenai pentingnya pemanfaatan optimal dari kombinasi kebijakan (policy mix) bank sentral, yang meliputi kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, dalam menjaga kestabilan ekonomi serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Koordinasi dan sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal menjadi penting dalam menghadapi perubahan ekonomi global yang semakin rumit,” kata Perry dalam pernyataan tertulis yang dikutip, Sabtu (19/7/2025).

Selanjutnya, isu-isu tersebut muncul dalam rangkaian Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang diadakan pada 17–18 Juli 2025 di Durban, Afrika Selatan. Pertemuan dengan tema“Solidarity, Equality, Sustainability”hadir dalam acara tersebut adalah Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, sebagai perwakilan delegasi Republik Indonesia.

Keterlibatan aktif Bank Indonesia dalam forum G20 menunjukkan dukungan terhadap upaya Pemerintah dalam memperkuat posisi strategis Indonesia di tingkat global, khususnya dalam menjaga stabilitas serta mendorong pemulihan ekonomi global yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.

1. Berpartisipasi aktif dalam mendorong agenda perubahan sistem keuangan global

Bank Indonesia mengapresiasi berbagai kesepakatan yang dihasilkan oleh G20 dan terus berpartisipasi aktif dalam mendorong agenda reformasi keuangan global, penguatan sistem pembayaran antar negara, serta upaya menjaga stabilitas sektor keuangan sesuai dengan prioritas nasional dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Langkah ini selaras dengan komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat dan memperluas kerja sama internasional dalam bidang perbankan sentral, termasuk keterhubungan sistem pembayaran.

2. G20 menyoroti berbagai ancaman yang ada dalam perekonomian dunia

Selanjutnya, Perry menjelaskan bahwa G20 menyoroti ancaman terhadap perekonomian global yang muncul dari tingginya ketidakpastian akibat ketegangan perdagangan dan situasi geopolitik.

“Terkait hal tersebut, G20 setuju untuk mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil dan terbuka, serta mendorong perubahan struktural untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang,” katanya.

3. Isu ketidakpastian global dan perubahan iklim menjadi fokus utama dalam FMCBG G20

Dalam rangkaian acara utama Pertemuan Ketiga G20 FMCBG di Afrika Selatan, juga dibahas situasi ekonomi global dan isu-isu terkini. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral menyoroti ketidakpastian ekonomi global akibat perang bersenjata, ketegangan geopolitik, fragmentasi perdagangan, besarnya utang publik, serta peristiwa iklim yang ekstrem.

Di tengah tekanan keuangan, diputuskan bahwa pentingnya menjaga keseimbangan fiskal sambil terus mendorong investasi dan perubahan struktural untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Tidak Masalah Kelompok Negara Ekonomi Besar, Apa Perbedaan G7 dan G20? Sri Mulyani: Banyak Negara Anggota G20 Memberikan Makanan Bergizi Secara Gratis Kehadiran Prabowo dalam KTT G20 Menunjukkan Peran Indonesia di Dunia Internasional Perkenalan Prabowo di KTT G20 Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global Kehadiran Prabowo di Pertemuan G20 Memperkuat Kiprah Indonesia di Tingkat Dunia Debut Prabowo di KTT G20 Mencerminkan Kedudukan Indonesia di Skala Global Prabowo Hadir di KTT G20, Menegaskan Kehadiran Indonesia di Dunia Internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *