Serba-serbi Keinginan Prabowo Bertemu Trump
**politics.apabisa.com** – politics.apabisa.com | , Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keinginannya untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas perang dagang yang semakin memanas antara AS dan Cina.
“Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan ya,” Prabowo di Antalya Diplomacy Forum, Turki, 11 April 2025, dari keterangan resminya di YouTube Sekretariat Presiden.
Diketahui Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal atau tarif Trump yang mengejutkan dunia pada Rabu, 2 April 2025. Dia menyebut tarif impor sebagai bagian dari Liberation Day (Hari Pembebasan) untuk meningkatkan ekonomi negaranya dan terlepas dari ketergantungan pada negara lain.
“Kebijakan Amerika Serikat adalah menyeimbangkan kembali arus perdagangan global dengan menetapkan bea masuk tambahan pada impor dari semua mitra dagang, kecuali sebagaimana ditentukan lain di sini,” kata Trump melalui Perintah Eksekutif (Executive Order), Rabu, 2 April 2025, seperti dilansir dari laman Gedung Putih.
Indonesia Tidak Memihak Cina Atau Amerika
Prabowo mengatakan Indonesia tidak akan memihak Cina atau Amerika Serikat dalam perang dagang soal tarif impor. Menurut dia, Cina dan AS adalah sahabat dekat Indonesia. Sehingga tidak mungkin memutus kerja sama ekonomi dengan negara tirai bambu tersebut maupun Amerika.
“Tidak, tidak (memihak). Kami menghormati semua negara. Kami menganggap Cina sebagai teman baik kami. Kami juga menganggap AS sebagai teman baik. Kami ingin menjadi jembatan,” kata Prabowo.
Ia berharap kedua negara tersebut bisa mencapai kesepakatan dalam perang dagang ini. Ia juga berharap untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas masalah ini.
Permintaan Rapat Pra-Penerapan Kebijakan Harga Tarif
Dikutip dari Antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa pihaknya sudah lama mengirim permohonan formal supaya Presiden Prabowo bisa berjumpa dengan Presiden Trump.
Sugiono menyebut bahwa surat permohonan pertemuan tersebut telah dikirim sejak awal masa pemerintahan Trump, jauh sebelum pernyataan tentang keputusan tariff impor terkini oleh Amerika Serikat. Dia menambahkan bahwa tujuan dari permintaan bertemu ini adalah untuk meningkatkan kerjasama bilateral antar kedua negeri mereka.
“Surat undangan untuk bertemu dengan Presiden Trump telah kami kirimkan jauh sebelum aturan tariff ditetapkan,” katanya, seperti dilaporkan oleh sekretaris presiden.
Beberapa Negara Sedang Dalam Proses Perundingan dengan Trump
Meskipun demikian, Donald Trump memperpanjang penundaan semua tarif impor tambahan terhadap beberapa negara selama 90 hari. Keputusan ini dia ambil atas dasar semangat positif yang ditunjukkan oleh sejumlah negara dalam hal bersedia melakukan perundingan. Menurutnya, lebih dari 75 negara sudah mengirim wakil mereka untuk bertemu dengan otoritas AS.
Sebelum ditunda selama tiga bulan, Trump bakal menerapkan tariff impor sebesar 32 persen terhadap Indonesia.
Riri Rahayu dan Eka Yudha Saputra turut berkontribusi.
—