30 Apr 2025, Wed

Kemenhan Tak Dapat Petunjuk Resmi Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Kemenhan Tak Dapat Petunjuk Resmi Prabowo Soal Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia



politics.apabisa.com,

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto belum mengeluarkan perintah apa pun kepada Menteri Pertahanan tentang rencana evakuasi 1.000 warga Gaza Palestina menuju Indonesia.


Kepala Biro Informasi Pertahanan di Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyampaikan bahwa hingga kini mereka masih menantikan petunjuk dan perintah dari Presiden Prabowo Subianto berkaitan dengan rencana yang dimaksud.


Menurut dia, Kementerian Pertahanan telah bersiap untuk melaksanakan operasi evakuasi usai mendapat perintah dari Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian tersebut.


“Hingga saat ini, saya belum memantau petunjuk tersebut. Namun seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya, segala perintah dari Presiden untuk Kementerian Pertahanan atau TNI, kami sudah siap untuk melaksanakannya,” ucapnya di Jakarta, Rabu (16/4).


Frega menyatakan bahwa bila pemerintah berencana melakukan evakuasi, perlu adanya tahap negosiasi dengan beberapa negara di Timur Tengah untuk mencegah potensi masalah di masa depan.


“Maka terdapat pula perundingan dengan berbagai negara di kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang ditentukan sendiri oleh Indonesia saja,” ujarnya.


Menurut dia, pembicaraan dengan beberapa negara di kawasan Timur Tengah harusnya ditangani oleh Kementerian Luar Negeri yang bakal berperan sebagai leading sector dalam proses evakuasi ribuan penduduk Gaza menuju Indonesia. Sementara itu, tugas Kementerian Pertahanan adalah melaksanakan proses tersebut.


Jelaslah hal itu akan menjadi prioritas kemudian yang demikian.
leading sector-
Ini adalah tugas Kementerian Luar Negeri untuk melaksanakan komunikasi yang intensif. Mereka lah yang kemungkinan besar lebih mengerti tentang proses ini, seperti halnya teman-teman di Kementerian Luar Negeri,” katanya.


Rencana Prabowo untuk memindahkan penduduk di Gaza secara bertahap menghadapi penolakan tajam lantaran upaya ini dinilai sesuai dengan harapan kelompok zionis yang ingin mendorong orang-orang Palestina meninggalkan daerah mereka supaya Israel dapat merebut lebih banyak wilayah.

Ditentang MUI


Meskipun demikian, kritikan tersebut juga berasal dari pihak pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Prabowo sebenarnya dapat dipahami sebagai bentukdukuran untuk mendukung Amerika Serikat dalam pengosongan wilayah Gaza.


“Bagaimanakah alasan Indonesia mendukung langkah yang diusulkan oleh Israel dan Amerika Serikat itu? Apakah tidak disadari bahwa Israel bersama dengan Donald Trump telah mengekspresikan niat mereka untuk membersihkan wilayah Gaza?” ujar Buya melalui pernyataan tertulis, seperti dilaporkan pada Jumat (11/4/2025).


Selanjutnya, Buya berpendapat bahwa apabila rencana tersebut direalisasikan, Israel dapat dengan bebas merebut dan memegang kendali atas daerah Gaza. Akibatnya, kawasan yang telah lama menjadi perdebatan ini mungkin akhirnya akan dikendalikan oleh Israel.


Misalnya saja, daerah yang dikendalikan warga Palestina dan telah disita Israel merupakan kota Yerusalem. Tidak hanya itu, kota ini pun ditetapkan sebagai ibu kota negara Israel.


“Maka dari itu, pelajari sejarahnya. Sehingga ketika Indonesia menghadapi taktik yang digunakan Israel, kita perlu bijak. Jangan sampai negara kita dirugikan oleh Israel,” ungkap Buya.


Karena alasan itu, Buya mengharapkan Prabowo supaya jangan melaksanakan niatnya untuk mengevakuasi penduduk Gaza ke Indonesia. Pasalnya, Israel kemungkinan besar tak akan mau menyambut kembali orang-orang yang telah diungsikan tersebut.


Dia pun mengusulkan bahwa jika berniat membantu warga Palestina, akan lebih baik memberikan dukungan dalam bentuk layanan kesehatan, perawatan serta penyediaan makanan secara langsung ke daerah tersebut.


“Berdasarkan sejarah bangsa kami yang telah mengalami pendudukan selama 350 tahun, tentunya kami mengetahui bahwa penjajah memiliki beragam metode dan kebohongan untuk mencapai tujuan mereka. Karena alasan ini, masyarakat kami tidak boleh mudah terpengaruh dengan rayuan gombalmereka,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *