30 Apr 2025, Wed

img data-document-id=”cms/api/amp/image/AA1CdQbO” data-reference=”image” src=”https://politics.apabisa.com/wp-content/uploads/2025/04/AA1CdQbO.jpg”/>


.CO.ID, JAKARTA – Presiden ke-7, Joko Widodo, merespons kritik yang muncul berkaitan dengan pertemuannya dengan beberapa pelajar dari Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Serdik Sespimmen) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-65 saat mereka menjumpainya di tempat tinggalnya di Sumber, Kota Solo, Jawa Tengah pada hari Kamis, 17 April 2024. Saat itu, Jokowi juga mengungkapkan tentang hal tersebut.
leadership
atau kepemimpinan kepada Kepala Sespoden Polri.


Jokowi menegaskan bahwa kunjungan ke kediamannya tidak terbatas pada Sespimmen Polri saja. Dia menyampaikan bahwa juga ada taruna dari Nusantara bahkan sampai taruna angkatan laut yang telah mampir ke tempatnya.


Betul itu, kami berada di rumah.
kan
Banyak orang hadir dan beberapa di antaranya adalah mantan Taruna Nusantara, sementara yang lainnya berasal dari Angkatan Laut. Ada pula sejumlah peserta yang merupakan alumni Akademi Kepolisian serta beberapa lulusan dari Sekolah Pimpinan,” jelas Presiden Joko Widodo ketika berbincang dengan wartawan di sebuah tempat makan di Jakarta pada hari Selasa, 22 April 2025.


Jokowi menyatakan bahwa dia menerima beberapa pertanyaan tentang kekuasaan. Dia merespons berdasarkan pemahaman pribadinya meski informasi tersebut belum lengkap. Selain itu, Jokowi juga mengakui telah ditanyakan hal-hal berkaitan dengan masa depannya, walaupun detailnya kurang jelas.


Sekedar bertanya tentang hal-hal terkait tersebut
leadership
Ada hubungannya juga soal bagaimana keadaan di masa depan. Saya jelaskan saja hal-hal yang sudah saya ketahui.
nggak
tahu
nggak
mungkin saya sampaikan,” katanya.


Sekarang ini, beberapa peserta Seminar Pimpinan Kepolisian Nasional Angkatan Ke-65 melakukan pertemuan dengan Joko Widodo di area Sumber, Solo, Jawa Tengah pada hari Kamis tanggal 17 April 2024. Kunjungan para pamen (perwira menengah) dari POLRI tersebut bertujuan untuk mendapatkan saran dan pendapat dari Presiden Jokowi.


Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengingkari pandangan bahwa kunjungan perwira polisi senior ke tempat tinggal Jokowi makin memperkuat ide tentang ada dua mentari dalam kepemimpinan negara. Klaim adanya dua mentari ini menyebutkan Jokowi tetap memiliki pengaruh meski Prabowo berada di posisi Presiden.


Prasetyo menyatakan bahwa siapapun, termasuk para menteri dari Kabinet Merah Putih, diperbolehkan untuk bertemu dengan siapapun. Ini mencakup pula kunjungan ke tempat tinggal Jokowi guna merayakan Idul Fitri.


“Oh
enggak
ada
lah
Itu disebut (Matahari Kembar). Meskipun demikian, jika memang ada beberapa Menteri datang untuk menyampaikan salam dan rasa hormat kepada Bapak Presiden Joko Widodo, saya pikir hal tersebut merupakan sesuatu yang normal terjadi. Sebagai seorang Presiden, pemimpin Negara serta Kepala Pemerintah dengan masa jabatan selama dua periode, tentunya pada saat Hari Raya Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk berinteraksi satu sama lain,” ungkap Prasetyo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/4/2025).


Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto tidak memiliki masalah dengan para menterinya yang bertemu Jokowi. Prasetyo kemudian menyerukan kepada berbagai pihak agar tidak berspekulasi negatif saat melihat menteri-menteri tersebut berkunjung ke kediaman Jokowi.



Enggak
Tidak sama sekali. Sebab menurut beliau, tujuannya adalah silaturahmi, maka bantuan pun diminta.
lah
Jangan lantas dikait-kaitkan dengan kunjungan seorang Menteri ke Bapak Presiden Jokowi sehingga tercipta persepsi seperti adanya dua matahari, demikian tidak boleh dilakukan. Mari kita jaga semangat tersebut.
sih
bukan begitu, kami yakinannya
enggak
seperti itu,” kata Prasetyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *