16 Jun 2025, Mon

img data-document-id=”cms/api/amp/image/AA1DoDIx” data-reference=”image” src=”https://img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1DoDIx.jpg”/>



PR GARUT-

Angin perubahan sedang bertiup kuat dari arah selatan Kabupaten Garut. Harapan yang sudah lama dirindukan oleh warga di 15 kecamatan dan 129 desa tersebut mulai terwujud dengan langkah menuju pembentukan wilayah otonomi baru (DOB) bernama Garut Selatan.


Dengan area seluas 1.571,24 kilometer persegi yang hampir mencapai separuh dari keseluruhan daerah Kabupaten Garut, Wilayah Garut Selatan tidak hanya terkenal dengan luasnya lahan saja tetapi juga dikaruniai oleh berbagai potensi alam, warisan budaya, serta tenaga kerja berkualitas tinggi. Sekarang, impian tersebut semakin dekat untuk menjadi kenyataan. Proposal pembentukan kabupaten baru sudah ditempatkan di atas meja Menteri Dalam Negeri dan saat ini sedang menantikan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden. Hanya perlu tunggu sebuah kata lagi yaitu “disahkan”!


Meskipun demikian, upaya ini tidak hanya mulai pada hari itu saja. Salah satu orang yang selalu gigih dalam mendukung pemekaran daerah tersebut adalah Kang Oos Supyadin, SE., MM, figur yang saat ini berperan sebagai pengurus Forum Pengkajian Pengembangan Garut Selatan (FPPGS), dan juga menjadi bagian dari Dewan Adat Kabupaten Garut (DAKG). Menurut pandangan Kang Oos, tujuan pemekaran lebih kepada usaha besar demi mewujudkan kesetaraan dalam pembangunan daripada sekadar menciptakan area administratif baru.


“Pembentukan wilayah baru ini tak hanya melambangkan otonomi lokal, tetapi juga bentuk pemerintahan yang semakin mendekati, melayani dengan cepat, serta sigap dalam merespons keperluan penduduk,” tandas Kang Oos ketika ditemui oleh Pikiran Rakyat Garut pada hari Selasa, tanggal 22 April 2025.



Bukan Hanya Sebatas Pembicaraan, Berikut Rencana Taktis yang Telah Ditata


Selatan Garut telah menyusun sejumlah taktik nyata untuk memastikan bahwa ketika pembagian daerah tersebut dilaksanakan, area ini akan sepenuhnya siap. Berikut beberapa tahapan utama yang dipertimbangkan:


* Peningkatan hubungan antar kecamatan untuk mengurangi disparitas dalam pengembangan.


* Persiapan area untuk modal utama baru, yang direncanakan menjadi sentral pemerintahan yang terpadu.


* Penggunaan teknologi untuk penanggulangan bencana, mempertimbangkan bahwa daerah ini memiliki topografi yang rawan terhadap berbagai musibah.


* Pembangunan yang lestari, sehingga ekowisata dan pertanian dapat terus berlangsung bersama-sama tanpa menghancurkan lingkungan.


• Memperkuat pendidikan serta pelayanan kesehatan, agar Sumber Daya Manusia di wilayah Selatan Garut dapat berkompetisi dengan baik.


* Perancangan RTRW, yang selaras dengan perencanaan provinsi serta nasional, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang terpadu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *