Bahlil: Pemerintah Siapkan Insentif untuk Mobil Hidrogen, Toyota Hanya minta Satu Hal Ini
**politics.apabisa.com** – Bahlil Mengatakan Pemerintah Bersedia Memberikan Insentif untuk Mobil Hidrogen, Sementara Toyota hanya Meminta Hal Ini
Bahlil Mengatakan Pemerintah Bersedia Memberi Insentif untuk Mobil Hidrogen, Sementara Toyota hanya Meminta Hal Ini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa pihaknya bersedia menawarkan insentif bagi kendaraan berbahan bakar hidrogen. Berikut adalah respons Toyota terkait hal tersebut.
politics.apabisa.com |/ News
Naufal Shafly 16 April, 21:45 WIB 16 April, 21:45 WIB politics.apabisa.com | Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa pihaknya bersedia menawarkan dorongan finansial bagi kendaraan berbahan bakar hidrogen.
Dia mengatakan bahwa pihak berwenang perlu bersabar hingga kendaraan bermotor menggunakan hidrogen mulai dipasarkan di Indonesia.
“Nantinya insentif tersebut akan dibicarakan. Insentif ini hanya berlaku setelah produk tersedia. Saat ini kami sedang menanyakan tentang pelaku investasi dan calon peserta. Kami meminta proposal dari mereka semua. Bila semuanya sesuai, maka program akan dijalankan,” jelasnya.
Dia memberikan contoh, bahwa keadaannya hampir sama seperti ketika kendaraan listrik mulai dikenalkan di Indonesia.
Pada waktu tersebut, Hyundai sedang mengkaji kesempatan dengan merencanakan pembuatan pabrik kendaraan bertenaga listrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Saat itu saya menjabat sebagai Menteri Investasi dan sempat berpikir bahwa skemanya akan mirip dengan mobil hidrogen. Kami hanya perlu memeriksa variabel apa saja yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah dalam bentuk insentif untuk mendorong kelayakan saat mereka melakukan investasi,” jelas Bahlil.
“Jika ditanyakan tentang peraturannya, sebenarnya sampai saat ini kita telah memiliki aturan untuk kendaraan listrik. Belum termasuk hydrogen. Namun, ketika jumlahnya mulai meningkat dan permintaannya juga baik, serta melihat potensi pasar yang tersedia, pemerintah harus mengambil tindakan,” jelasnya.
Terkait dengan program pemberian dorongan oleh pemerintah terhadap kendaraan berbahan bakar hidrogen, Nandi Julyanto yang menjabat sebagai President Director di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyampaikan pendapatnya mengenai hal tersebut.
Mengacu pada pernyataan Nandi, tidak peduli apa tipe kendaraannya, penting bagi setiap kendaraan untuk memperoleh insentif yang mencerminkan sejauh mana ia dapat menekan emisi karbonnya.
“Sesungguhnya jika niat kami adalah hal yang adil, maka semuanya harus dijalankan dengan keadilan. Tujuan apa yang ingin dicapai? Jika target utamanya adalah pengurangan emisi karbon, berapa jauhkah mereka dapat menekan emisi tersebut,” ungkap Nandi pada hari Selasa (15/4/2025).
“Itu (besaran insentif) sesuai dengan pengurangan carbon yang fair. Kalau mengurangi, misalnya BBM, juga sama. Contohnya, katakanlah kalau hybrid itu mengurangi BBM 50 persen, kalau BEV 100 persen. Berarti ya 50 persennya lah. kira-kira begitu,” tambah Nandi.
Namun, Ia mengerti bahwa pemerintah punya perhitungan tersendiri dalam memberikan insentif.
Jadi berapa pun insentif yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mobil hidrogen, Toyota menganggap bahwa itu adalah keputusan terbaik.
“Bila kami hanya meminta kesetaraan saja. Kesetaaran seperti apa? Ya, kita serahkan hal itu kepada pemerintah yang menerbitkan keputusan tersebut,” tandasnya.
Sebagai tahap pertama, pemerintah lewat Kementerian ESDM sudah mengeluarkan panduan strategis nasional untuk hidrogen dan amonia pada hari Selasa, 15 April 2025.
Peta jalan tersebut mengklasifikasikan penggunaan transportasi bertenaga hidrogen ke dalam tiga kelompok utama, yaitu kendaraan listrik dengan sel bahan bakar (FCEV), kapal laut, serta kereta api mulai tahun 2030 sampai 2060.
Copyright politics.apabisa.com |2025
Related Article
—