30 Apr 2025, Wed


Jakarta, IDN Times

– Figur Putera Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo yang lebih dikenal sebagai Didit, mendapat perhatian khusus. Didit dianggap penting karena berperan sebagai penghubung antara Prabowo dan para elit politik Tanah Air.

Pada peringatan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang jatuh pada tanggal 31 Maret kemarin, Didit mengadakan sebuah kunjungan ke beberapa mantan presiden Indonesia, termasuk Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan juga Joko Widodo.

Sebelumnya, Didit pun mencuri perhatian karena sukses mengajak anak-anak dari semua mantan presiden Indonesia hadir di pesta ulang tahunnynya. Mengenai hal itu, Prabowo memberikan respons dengan nada ringan.

“Beginilah ceritanya, putera saya Didit sebenarnya memiliki persahabatan dengan berbagai pihak, dan ia berteman dengan beberapa dari orang-orang tersebut,” ungkap Prabowo saat menghadiri acara President Prabowo Menjawab bersama enam kepala editor media nasional, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu (6/4/2025).

1. Tidak pernah mencegah putranya untuk berteman dengan siapapun

Tindakan Didit menyebabkannya digadangkan sebagai “Duta Sila Ketiga”. Menurut Prabowo, selama ini dirinya tidak pernah menahan sang anak untuk berbaur atau berteman dengan siapa pun. Bahkan termasuk juga teman dari keluarga yang memiliki pandangan politik beda darinya.

Bahkan, Prabowo secara langsung menegur Didit agar tidak memiliki musuh, termasuk dalam dunia politik.

“Setiap kali ada kesempatan politik, Didit selalu bertanya, ‘Pak… Saya diundang makan oleh anak seorang tokoh politik bernama A, bagaimana menurut Anda?’ Jawab Prabowo, ‘Boleh saja, kamu harus berusaha menjadi teman baik dengan mereka dan aku akan mengajarkanmu tentang nilai-nilai yang ku miliki. Jangan sampai memiliki lawan, cobalah untuk mencari sahabat baru dari manapun asalannya; tidak peduli apakah keluargamu dulunya tidak setuju dengan pendirianku,’ ujarnya.” Kata Prabowo sambil berkisah.

Seorang bekas rival politik Prabowo, yaitu Anies Baswedan, memiliki seorang anak yang berteman dekat dengan Didit. Ternyata, Didit juga dikenal sebagai desainer dari gaun pernikahan putrinya, Mutiara Annisa Baswedan.

“Dia (Didit) sangat menyayangi anak-anak Anies Baswedan. Sangat baik sekali. Ya (Gaun Mutiara ini hasil karya Didit), tidak menerima upah,” ujar Prabowo dengan nada bercanda.

2. Bangun hubungan baik berdasarkan keinginan pribadi

Prabowo mengatakan bahwa kunjungan yang dilaksanakan oleh Didit saat peringatan Idul Fitri kemarin sepenuhnya adalah ide dari Didit sendiri. “Ide ini miliknya, tetapi dia terus bertanya kepada saya, ‘Pak, bolehkah saya ke rumah Ibu Mega?’, baiklah silakan saja. Lalu dia juga bilang ingin menelpon Pinka (Diah Pikatan Orissa Putri Haprani), yaitu anak Dian Sastrowardoyo,” tambah Prabowo. Dia menjelaskan bahwa teman Didit tersebut adalah putri dari Pak Puan. Silakan saja sesuai keinginannya, imbuh Prabowo.

Prabowo pun menyatakan bahwa ikatan antara Didit dengan Megawati serta keluarga SBY sudah berlangsung cukup lama dan baik pula. Saat ditanyakan tentang apakah Didit menceritakan pembicaraan yang ia miliki bersama Megawati, Prabowo memilih untuk tidak memberikan jawaban lebih lanjut.

“Yang dibicarakan saja hal-hal positif, hubungan mereka dengan Bu Mega sudah lama baik, dan juga baik dengan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Semua hubungannya baik,” ujar Prabowo.

3. Prabowo merasa gembira karena anaknya menjalin hubungan bahkan dengan musuh politiknya.

Walaupun menyadari bahwa putranya memiliki hubungan dekat dengan elit politik di Indonesia, Prabowo tidak menyangkal bahwa dia sometimes merasa kaget ketika Didit mampu mengajak mereka semua berkumpul. Ternyata, Prabowo mengungkapkan bahwasannya ada hal-hal yang dapat dilakukan oleh Didit tetapi dirinya sendiri belum tentu sanggup melaksanakan itu.

Saya cukup terkejut ternyata dia berhasil menyelesaikannya. Untuk hal yang tidak pernah bisa saya selesaikan, dia malah dapat melaksanasikannya dengan baik. Dia mempunyai sisi nakal juga sih, kadang saat mengerjakannya dia enggak memberi tahu saya. Jadi suatu hari saya datang tanpa pemberitahuan dan wah,
surprise
,” kata Prabowo.

Prabowo menyatakan dirinya bahagia karena anaknya dapat membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak, termasuk para lawan politiknya.

Saya tekankan, lawan politik bapak tidak boleh dianggap sebagai musuh bapak. Terlebih lagi dalam konteks permasalahanmu. Kau harus bersikap baik terhadap setiap orang.

“Bedanya menurutku normal saja, kan? Kita orangnya bertanding,” ujar Prabowo menyampaikan kembali pesannya kepada Didit.

4. Prabowo ambil hikmah penting

Setelah menghabiskan waktu dalam studi di luar negeri, Prabowo mendapatkan wawasan besar tentang pembangunan hubungan. Meskipun ada perbedaan signifikan antara norma-norma Barat dan budaya Indonesia, Prabowo percaya bahwa sikap toleransi adalah jalan menuju sukses dalam mengatasi tantangan tersebut.

“Seribu teman masih kurang, satu musuh sudah terlalu banyak. Pelajaran utama yang saya dapatkan saat ini ialah bahwa persatuan merupakan kuncinya dalam menyelesaikan tantangan bersama krises tersebut. Namun, apakah arti dari persatuan bermakna tak ada lagi kritik atau perbaikan? Tidak, tentu saja bisa,” ungkap Prabowo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *