Jokowi Tetap Bos? PDI Perjuangan Sindir Menteri dengan Loyalitas Ganda
**politics.apabisa.com** – politics.apabisa.com | – Partai PDI Perjuangan mengkritik kunjungan sekelompok menteri dari kabinet Prabowo Subianto ke tempat tinggal mantan Presiden Joko Widodo. Terlebih lagi, ada pihak yang tetap memandang Jokowi sebagai atasan mereka.
Juru Bicara PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli menyampaikan bahwa tindakan beberapa menteri itu tak membentuk ‘dua matahari’. Hal ini karena Presiden yang sah baik secara fakta maupun hukum tetaplah Prabowo Subianto. Menurutnya, hal demikian menunjukkan adanya kesetiaan ganda.
“Oleh karena itu, tindakan para menteri tersebut seolah mencerminkan adanya pengkhianatan ganda,” katanya.
Akibatnya, Guntur berpendapat bahwa orang-orang yang tetap menjadikan Jokowi sebagai pembimbing mereka, belum sepenuhnya setia kepada Presiden Prabowo Subianto. Loyalitas beberapa menteri terhadap Jokowi diyakininya masih tinggi karena adanya rasa terima kasih atau hutang budi.
“Kemungkinan disebabkan oleh rasa terhutang budi kepada Jokowi, atau mungkin juga karena orang-orang yang menyarankan agar mereka diambil kembali sebagai menteri,” paparnya.
Phenomenon of dual loyalty, for him this is not something positive. Because it opens up the potential for intervention from former rulers who might continue meddling in current governance. This could be done for their own interests and benefits.
Apabila dibiarkan berkelanjutan, Guntur takut akan adanya konflik antara setia kepada dua belah pihak yang dapat memicu fenomena disebut sebagai ‘gerhana matahari politik’. Menurutnya, pemimpin sebenarnya atau sang Matahari mungkin tertutupi oleh objek lain yaitu para mantan petinggi yang masih menginginkan pengaruh dalam lingkaran kekuasaan, mirip dengan cara bulan menutupi Matahari saat terjadi gerhana matahari.
Di akhir cerita, dual loyalty bisa jadi gangguan bagi kinerja pemerintahan Prabowo. Sementara itu, ia harus menyelesaikan beragam masalah serta tantangan yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Pada masa lalu, berbagai menteri menghadiri pertemuan di Solo dengan Joko Widodo saat perayaan Idulfitri tahun 2025. Antara lain ada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Selama ini, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengatakan bahwa tak ada masalah dengan pertemuan persaudaraan tersebut. Terlebih lagi saat perayaan Idul Fitri. Dia menjelaskan, “Hubungan kekeluargaan selama Lebaran sebaiknya tidak diberi interpretasi politis.”
—