apabisa.com, JAKARTA – Efriza, peneliti senior Citra Institute, memberikan tanggapan mengenai terpilihnya putra bungsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ia menyatakan bahwa tingkat pilihan Kaesang sebesar 65,28 persen menunjukkan bahwa kader-kader PSI tidak ada yang menginginkan perubahan.
Malahan menganggap bahwa tanpa Jokowi dan keluarganya, PSI tidak akan mampu bersaing dengan partai lain. Dengan tingginya popularitas Kaesang, maka PSI yang dianggap modern justru menjadi wajah dari dinasti politik keluarga Jokowi,” ujar Efriza kepada apabisa.com, Sabtu (19/7).
Ia menganggap PSI kini tidak sepopuler dulu, anak-anak muda perkotaan tidak lagi antusias melihat gaya partai yang memiliki logo gajah berkepala hitam tersebut.
Efriza menyebutkan bahwa PSI yang dahulu memiliki banyak gagasan baru dan sekaligus menjadi partai alternatif dari partai lama yang mencerminkan generasi muda.
“Namun, kini PSI justru meninggalkan gaya muda dengan pengelolaan kekuasaan yang berada di tangan kelompok orang-orang dekat Jokowi dan keluarganya saja,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa PSI semakin menjauh dari posisi sebagai partai berideologi dan diyakini akan membuat Jokowi bukan hanya sebagai simbol, tetapi sudah dianggap sebagai tokoh yang dikultuskan.
“PSI akan semakin menghangatkan perpolitikan nasional setelah keterpilihan Kaesang, karena pihak yang menentang Jokowi akan semakin giat menyerang, diperkirakan serangan tersebut juga akan mengarah ke PSI. Oleh karena itu, wajah partai ini akan terus dikritik oleh masyarakat, bukan mendapatkan simpati,” ujar Efriza.
Diketahui, Kaesang Pangarep kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan akan menjabat hingga tahun 2030.
Pengumuman ini dilakukan dalam kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Solo, pada Sabtu (19/7).
Anak bungsu Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berhasil memperoleh suara lebih banyak dibandingkan dua kandidat ketua lainnya, yaitu Ronald A Sinaga atau Bro Ron dan Agus Mulyono Herlambang.
Di hasil pemungutan suara elektronik yang diumumkan dalam Kongres PSI, Kaesang memperoleh 65,28 persen.
Peringkat kedua diraih oleh Bro Ron dengan perolehan suara sebesar 22,23 persen, sedangkan Agus meraih 12,49 persen.
“Selamat kepada Kaesang yang memperoleh 65,28 persen, bro Ron dengan perolehan suara 22,23 persen, dan bro Agus dengan perolehan suara 12,49 persen,” ujar Plt Ketua PSI Andi Budiman.(mcr8/jpnn)