17 Jun 2025, Tue

KKK Serang 12 Penambang Emas di Papua; DPR Beri Peringatan Tajam ke Pemerintah Soal Hak Asasi Manusia

KKK Serang 12 Penambang Emas di Papua; DPR Beri Peringatan Tajam ke Pemerintah Soal Hak Asasi Manusia

**politics.apabisa.com** – politics.apabisa.com | – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira mengkritik tindakan kekerasan yang terus dilancarkan oleh kelompok Kekerasan Berkelanjutan (KKB). Dia mendoakan agar petugas penegak hukum bekerja sama dengan pemerintah untuk mempercepat penghentian konflik sosial di Papua guna melindungi hak-hak asasi penduduk setempat.

“Kegiatan ilegal oleh kelompok separatis kemerdekaan (KKB) seharusnya tidak diterima berulang kali. Pemerintah perlu memastikan bahwa warga di Papua dapat menjalani kehidupannya dalam kedamaian dan ketenangan sebagai hak dasar mereka,” ungkap Andreas saat menghadapi jurnalis pada hari Rabu, 16 April.

Andreas mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap insiden memprihatinkan yang dilancarkan oleh kelompok separatis kemerdekaan (KKB) belakangan ini, di mana 12 penambang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan, menjadi korban jiwa karena tindakan barbar dari KKB. Lebih parah lagi, peristiwa itu tidak berjarak jauh setelah KKB menembaki enam orang antara guru dan petugas kesehatan sampai mereka meninggal.

Menurut dia, bencana terbaru yang terjadi di Yahukimo harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah agar cepat bertindak dalam melindungi hak-hak dasar masyarakat di wilayah Papua.

“Insiden memalukan ini semakin menyadarkan kita semua akan pentingnya melindungi Hak Asasi Manusia sebagai prioritas terdepan, di mana pun dan untuk siapa pun, termasuk di Papua yang merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, aksi kekerasan yang merenggut nyawa masyarakat sipil di Papua merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Karena itu, Andreas meminta agar aparat keamanan dan pemerintah bisa segera mengakhiri kekerasan di Bumi Cenderawasih.

“Tindakan kekerasan terhadap penduduk sipil, khususnya di zona-zona konflik, seharusnya tak dipandang sebagai hal biasa. Hal ini menjadi suatu tes bagi bangsa dalam menunaikan tanggung jawabnya untuk membela seluruh rakyatnya tanpa pandang bulu, bahkan di tempat-tempat dengan tingkat kesulitan tinggi layaknya Papua,” tegasnya.

Seperti telah diberitahu, ada 11 orang yang dibunuh dan dua lainnya diculik oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah penambangan Lokasi 22 serta Muara Kum di kabupaten Yahukimo pada tanggal 6 sampai dengan 7 April kemarin. Akibat kejadian ini, pihak berwenang mengirimkan regu penyelidik untuk mencari para tersangka pembunuhan terhadap 11 warga biasa yang sedang menambang emas tersebut. Dicurigai bahwa pencetus utama dari insiden ini adalah anggota KKB yang menyebut diri mereka sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.

Sebanyak 35 tambang ilegal yang selamat telah dievakuasi oleh pasukan TNI-Polri dan saat ini mereka aman di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat. Delapan orang lagi dinyatakan hilang dan tidak dapat ditelusuri lokasinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *