30 Apr 2025, Wed

img data-document-id=”cms/api/amp/image/AA1DowwC” data-reference=”image” src=”https://politics.apabisa.com/wp-content/uploads/2025/04/AA1DowwC.jpg”/>




, JAKARTA — Menteri Urusan Luar Negeri (Mentenlu) Republik Indonesia
Sugiono
menyampaikan kesedihan kita karena meninggalnya pemimpin gereja katolik tersebut
Paus Fransiskus
ketika mengunjungi Duta Besar Vatikan di Jakarta, pada hari Selasa tanggal 22 April 2025.


Sugiono mengatakan bahwa kedatangan kembali Paus Fransiskus adalah kerugian yang sangat besar untuk dunia karena sosok luar biasa sebagai contoh cinta dan damai.


“Paus Fransiskus merupakan sosok penting dalam wujud kasih sayang, kejujuran bermoral, dukungan untuk kedamaian, serta persatuan dengan kelompok kurang mampu dan yang terasing,” ungkap Sugiono, seperti dilaporkan
Antara
, Selasa (22/4/2025).


Pada pernyataannya di dalam buku doa, Sugiono menggambarkan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia bulan September tahun 2024 silam sebagai “suatu saat yang akan teringat sepanjang masa sebagai titik balik penuh harapan serta rasa persaudaraan” untuk negara kita dan masyarakat global secara keseluruhan.


Dia pun mengekspresikan keinginan agar Sri Paus dapat bersantai dengan tenang di surga yang kekal.


Pada kesempatan itu, Sugiono dapat mengirimkan ucapan duka cita secara langsung terhadap kepergian Paus kepada Dubes tersebut.
Vatikan
(Nunsius Apostolik) bagi Indonesia adalah Monsignor (Mgr) Piero Pioppo.


Sesudah mencatat ungkapan bela sungkawa di buku doa, Sugiono dan Pioppo sempat bertukar pikiran tentang Paus Fransiskus sejenak.


Nunsiatur Apostolik Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada Selasa membuka pintunya bagi masyarakat Indonesia yang hendak menyampaikan duka cita atas wafatnya Paus Fransiskus. Ratusan pelayat


Selain Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar diketahui menjadi pejabat Kabinet Merah Putih lain yang hadir menyampaikan belasungkawa secara langsung di Kedubes Vatikan pada Selasa.


Sejumlah karangan bunga duka cita, di antaranya dari Presiden RI
Prabowo Subianto
, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, juga tampak berjejer di dalam kompleks kedutaan besar Vatikan tersebut.


Vatikan pada Senin (21/4/2025) mengumumkan bahwa Paus Fransiskus meninggal karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung.


Melalui surat kematian, dokter Vatikan Andrea Arcangeli mengatakan penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi atau gagal jantung yang tidak dapat disembuhkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *