politics.apabisa.com
, JAKARTA — Menteri Pertanian (
Mentan
)
Andi Amran Sulaiman
menanggapi kebijakan penghapusan
kuota impor
yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Amran menyampaikan bahwa Kepala Negara menginginkan kegiatan perdagangan luar negeri bisa memberikan manfaat bagi rakyat. Oleh karena itu, Presiden merancang langkah-langkah untuk membuat proses ekspor dan impor menjadi lebih sederhana.
“Oleh karena itu, apa yang disebut oleh Bapak adalah bagaimana menentukan metode yang paling bermanfaat bagi rakyat Indonesia, tidak peduli modelnya, baik melalui impor maupun ekspor, manakah yang terbaik untuk rakyat,” jelas Amran saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 17 April 2025.
Contohnya, saat harga kelapa dunia sedang baik, pemerintah akan mendukung kemudahan dalam mengirim produk itu ke luar negeri. Di sisi lain, jika ada pihak yang perlu bahan baku, mereka akan mendorong kelonggaran untuk impornya.
“Oleh karena itu, semua peraturan yang telah kita bentuk harus diartikan demi kepentingan masyarakat, tidak boleh terdapat kepentingan individu, apa pun kami siap mempermudah,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto sudah memberikan perintah kepada kementerian dan lembaga yang relevan agar mencabut kuota tersebut.
impor
, khususnya yang berkaitan dengan barang-barang dasar yang penting untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Pernyataan itu dikemukakan Prabowo saat berhadapan dengan para pebisnis, ekonom, dan juga akademisi dalam kegiatan Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Selasa, 8 April 2025.
Perintah itu diberikan oleh Prabowo kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan.
“Jelaslah, Menteri Koordinator, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Eksekutif Nasional, saya telah memberikan instruksi untuk menghapuskan kuota impor khususnya untuk barang-barang yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Prabowo saat melakukan Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, pada hari Selasa, 8 April 2025.