,
Jakarta
– Menteri Pertanian (Mentan)
Amran Sulaiman
mengindikasikan bahwa proses hukum terkait dengan seorang analis pertanian saat ini masih berlangsung. Dia menyebutkan bahwa sang analis merupakan profesor dari sebuah institusi pendidikan tinggi bergengsi.
“Banyak pihak telah mengetahui identitasnya dan prosedur ini sudah mencapai tahapan penegakan hukum,” ujar Amran melalui pernyataan tertulis, Kamis, 17 April 2025.
Amran mengadukan sang pengamat dikarenakan dianggap sudah menyebar informasi tidak berdasar. Menurutnya, ulasan yang diberikan oleh si pengamat sebenarnya bertujuan merugikan diri sendiri dan bukannya membantu dalam pembangunan.
Pakar tersebut pun ikut menegur sasaran tersebut
swasembada pangan
, penyebutannya kurang jelas. Terlebih baru-baru ini, ia mengkritik bahwa program makan siang dan susu Gratis rentan terhadap penyuapan suap,” ujarnya.
Di samping itu, Amran mengkritik sang pengamat karena telah melanggar aturan saat mengelola proyek di Kementerian Pertanian. tuduhan ini muncul setelah laporan audit dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian menyebutkan ditemukannya indikasi penyalahgunaan dengan adanya proyek palsu.
“Jumlah pelanggaran kontrak total sebanyak 23 poin dan kerugian yang dialami oleh negara bisa mencapai miliaran rupiah,” ujar Amran.
Tempo
Telah mencoba menghubungi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dan Kepala Biro Hubungan Media dan Informasi Publik di Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono terkait identitas dari analis tersebut. Sampai berita ini dirilis, kedua pihak belum memberikan balasan atas pesan yang telah dikirim.
Tempo
melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
Amran sebelumnya pernah menyinggung akan melaporkan pengamat ini saat dalam pidato di acara Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-49 Universitas Sebelas Maret yang diunggah di kanal YouTube Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Rabu, 12 Maret 2025. Amran mula-mula memamerkan capaian program cetak sawah rakyat di Merauke, Papua Selatan.
Pada waktu tersebut, Amran menguraikan pembicaraan antara dirinya dengan Presiden Prabowo Subianto ketika berkesempatan mengunjungi Merauke di hari Minggu, 3 November 2024. Disitulah Prabowo meninjau proyek yang dulunya lebih dikenal sebagai rancangan penghasil bahan makanan atau
food estate
Itu berkembang, berbeda dengan keraguan beberapa pihak.
Dia menyebutkan bahwa orang-orang yang mencurigai program sawah irigasi hanyalah fokus pada keuntungan finansial dan kemungkinan besar adalah para impor yang tidak berharap untuk melihat Indonesia mandiri dalam bidang tersebut.
Adapun
food estate
Di Kalimantan Tengah, proyek pengembangan sawah pada akhirnya tidak terselesaikan dan mengalami kemunduran selama bertahun-tahun. Menurut informasinya, hal ini disebabkan oleh sikap egois kelompok tertentu. Sehingga, hanya sistem irigasi saja yang berhasil dibangun.
Dia menyatakan secara langsung mengerjakan proyek pengecatan sawah dan pertanian. Amran juga menargetkan 3 juta hektar lahan dicat dalam waktu tiga tahun, tentu saja tanpa ada hambatan seperti yang disebut para analis.
Mohon maaf karena terdapat pula para pengamat yang pada akhirnya menjadi musuh negara. Tidak lama lagi, mohon maaf Bapak Rektor dan Profesor Besar, tetapi bisa jadi dia akan dimasukkan ke penjara. Ia merupakan bagian dari permasalahan dalam negeri kita.
ucap Amran seperti dipantau dari kanal YouTube Universitas Sebelas Maret pada Selasa, 15 April 2025.
Amran menyatakan bahwa akademisi tersebut tidak berasal dari UNS. Dia bercanda, jika sang pengamat berasal dari UNS, dia tentu saja akan menolak penghargaan yang datangnya dari kampus di Surakarta itu.
Saya telah bernegoasi dengan banyak pihak, ‘Menteri itu bisa dibujuk, ya.’ Tidak demikian halnya. Yang mengajukan adalah negara ini, masyarakatlah yang menuntut, bukan Amran sendiri yang minta. Berkas kami serahkan kepada lembaga penegakan hukum. Mungkin tidak lama dari sekarang ia akan dihukuman penjara. Dia merupakan pengamat ternama dan jika nama saya sebutkan, bapak pasti kenal.
Seperti yang dilaporkan Amran dan diutarakannya kembali melalui saluran YouTube UNS.
Harap tunggu sebentar, mari kita berdoa semoga dia akan berpindah ke alam lain.
Han Revanda
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.