30 Apr 2025, Wed

Pemerintah Bentuk Rencana Tangkal Serbuan Impor China Akibat Keputusan Tarif Trump


politics.apabisa.com | apabisa.com.CO.ID – JAKARTA

Industri lokal rentan terhadap serbuan barang buatan Cina karena adanya aturan tariff terbaru yang diimplementasikan AS. Oleh sebab itu, pihak berwenang sedang mempersiapkan taktik-taktik khusus guna mengantisipasi konsekuensi dari perselisihan perdagangan tersebut.

Menteri untuk UMKM, Maman Abdurrahman, mengungkapkan bahwa salah satu pendekatan kunci pihak berwenang adalah meningkatkan kontrol atas operasi di ranah perdagangan digital.

Tujuannya adalah mengurangi penetrasi barang-barang impor, khususnya dari China, yang masuk lewat jalur perdagangan online.

“Kami memang telah merencanakannya dengan serius. Salah satu tindakan yang kita lakukan ialah mengawasi platform e-commerce sehingga mereka dapat memberikan prioritas pada promosi dan penjualan barang-barang lokal,” jelas Maman saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/4).

Di samping mengawasi perdagangan daring, pemerintah juga giat membangun lingkungan bisnis yang lebih efektif, salah satunya adalah dengan mengurangi biaya produksi. Harapannya, barang-barang dari UKM lokal bisa bertahan dalam persaingan harga melawan produk impor.

“Langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi diharapkan dapat mendorong harga produk UMKM menjadi lebih bersaing. Kami berencana untuk terus mengawasi platform perdagangan elektronik,” jelasnya.

Selanjutnya, Maman menggarisbawahi bahwa pemerintah sedang bekerja sama erat untuk memastikan kebijakan tariff baru dari AS tidak memiliki efek langsung pada sektor bisnis dalam negeri.

Beberapa ide strategis pun sudah diajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Keuangan, yang memiliki wewenang dalam tahap perundingan bersama pihak Amerika Serikat.

“Sekumpulan solusi telah kami sampaikan, namun seluruh tahapan tersebut akan ditujukan melalui satu saluran saja, yaitu di Kementerian Perekonomian dan Kementerian Keuangan, karena kedua kementerian ini mempunyai wewenang langsung dalam menegosiasikan masalah dengan Amerika Serikat,” katanya.

Berikut adalah informasi penting: Pada tanggal 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan menerapkan kebijakan tariff balasan kepada beberapa negera partner perdagangan, di antaranya adalah Indonesia.

Pada regulasi yang dimaksud, Indonesia diwajibkan membayar tariff senilai 32 persen. Negara-negara anggota ASEAN lainnya pun turut mengalami dampak serupa; contohnya Filipina dengan bea sebesar 17%, Singapura pada tingkat 10%, Malaysia berdasarkan tarif 24%, Kamboja menerima beban hingga 49%, Thailand dipatok untuk membayar 36% serta Vietnam harus menanggung biaya tambahan mencapai 46%.

Pada Rabu (9/4) waktu Amerika Serikat, Trump menyatakan penangguhan implementasi tarif balasan selama 90 hari bagi beberapa negara partner perdagangan. Akan tetapi, pihak berwenang AS masih meningkatkan tariff impor dari barang-barang buatan Cina sebanyak 125 persen.

Beberapa negara partner perdagangan lain yang tadinya diatur untuk menerima tarif lebih tinggi kini hanya mendapat tarif standar 10% untuk produk-produk seperti besi, alumunium, serta kendaraan bermotor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *