img data-document-id=”cms/api/amp/image/AA1CJWSy” data-reference=”image” src=”https://politics.apabisa.com/wp-content/uploads/2025/04/AA1CJWSy.jpg”/>
.CO.JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto masih menantikan laporan dari Menko Kemaritiman dan Investasi Airlangga Hartarto guna mendapatkan pembaruan tentang hasil perundingan tariff impor berdasarkan prinsip saling kalah-menang antara pihak Pemerintahan Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat. Karena alasan tersebut, ia belum bisa memberikan perkembangan terkini seputar kebijakan tariff impor baru-baru ini dikeluarkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Belum bertemu dengan Pak Airlangga nih. Saya masih belum menemukannya.
enggak
Tahu kapan ia tiba. Saya menantikan laporannya,” ujar Presiden Prabowo merespons pertanyaan jurnalis di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa (22/4/2025).
Menko Airlangga telah berada di Washington DC, AS, sejak minggu lalu guna memimpin delegasi dari Pemerintahan RI dalam perundingan tariff bersama dengan para petinggi dan institusi pemerintah Amerika Serikat.
Delegasi Republik Indonesia, yang diketuai oleh Menko Airlangga, bersama dengan tim dari Amerika Serikat sepakat untuk mengadakan diskusi mendalam tentang penegosian tariff dalam waktu 60 hari mulai minggu ini (20/4). Selain itu, rombongan AS yang diterangi kepemimpinan Airlangga juga mencakup anggota Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu serta wakil menteri keuangan Thomas Djiwandono.
Pada saat bersamaan, delegasi Amerika Serikat dari Kantor Perdagangan AS (USTR) diketuai oleh Jamieson Greer sebagai kepala USTR.
Topik-topik yang diulas dalam pembicaraan tersebut meliputi izin impor, dagang digital, dan Bea Cukai atas Penyiaran Elektronik (BCPE). Selain itu juga membahas inspeksi pra-pengiriman, tanggung jawab penilai, serta aturan tentang Persyaratan Komposisi Dalam Negeri (PKDN) pada bidang industri. Topik tambahan yang menjadi fokus diskusi adalah pelaksanaan tarif saling menguntungkan dan meningkatkan akses pasar bagi kedua negara terlibat.
Indonesia termasuk salah satu dari beberapa negara yang diterima Amerika Serikat untuk perundingan penerapan tariff reciprocals. Negosiasi serupa sedang berlangsung antara AS dengan Vietnam, Jepang, dan Italia.
Di Washington DC, Airlangga tak hanya berjumpa dengan pemimpin USTR, tapi juga menghadap Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.
Pada pertemuan dengan Lutnick, Airlangga mengajukan beberapa penawaran dari pemerintahan Indonesia kepada Amerika Serikat, termasuk bahwa Indonesia siap membeli LPG, bensin, dan minyak mentah dari AS.
“Indonesia berencana pula untuk memasarkan hasil pertanian seperti gandum, kacang kedelai, susu kedele, serta negara ini bakal menambah pembelian peralatan dari AS,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers yang digelar di Washington DC, Jumat (18/4) pekan kemarin.