Selama beberapa pekan belakangan, penjualan mobil Tesla bekas telah meningkat secara signifikan. Kenaikan ini membuat banyak pihak merasa bingung: mengapa mobil listrik yang dulunya begitu populer kini banyak dilepas oleh para pemiliknya?
Kejadian ini diketahui disebabkan oleh berbagai faktor terkait, termasuk intervensi politis dari pendirinya, Elon Musk, perubahan pasokan dan permintaan kendaraan listrik di skala dunia, ditambah dengan persaingan ketat dari pembuat mobil listrik asal Tiongkok.
1. Dampak bergulirnya tindakan politik oleh Elon Musk
Menurut laporan
TechCrunch
Pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025, ledakan penjualan mobil Tesla bekas ini tidak dapat dilepaskan dari respons masyarakat atas kegiatan politik Elon Musk. Berbagai pernyataan serta partisipasinya di beberapa masalah politik baik di Amerika maupun Eropa baru-baru ini telah menimbulkan kontroversi dan menggoyahkan pandangan publik.
Ini secara langsung mempengaruhi imej merek Tesla, yang sudah lama dikaitkan dengan gambaran modern dan penuh inovasi. Sebagian pelanggan merasa tidak puas dengan kebijakan politik yang diusung oleh Elon Musk; karenanya, mereka lebih memilih untuk melepas mobil miliknya.
Kenaikan ini tampak jelas di platform tersebut.
Autotrader.com
, di mana pada akhir Maret 2025, tercatat lebih dari 13.000 unit Tesla bekas yang didaftarkan untuk penjualan, mengalami kenaikan sebesar 67 persen jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya.
2. Permintaan untuk mobil baru Tesla juga mengalami penurunan.
Meski banyak pemilik Tesla melepas aset mereka, namun penjualan mobil baru Tesla malah menunjukkan penurunan. Pada triwulan pertama tahun 2025, Tesla cuma mampu mengantarkan kurang lebih 336.681 unit kendaraan, berkurang sekitar 13% dibanding periode serupa di tahun lalu.
Sebenarnya, pada waktu yang bersamaan, merk kompetitor malahan mengindikasikan pola ke arah berlawanan. Menurut data dari Kelley Blue Book, penjualan mobil listrik di AS meningkat 10,6%, menyentuh angka mendekati 300.000 unit terjual. GM dan Hyundai melaporkan kenaikan yang cukup besar. Sebagai contoh, GM sukses meraup lebih dari 30ribu unit EV di permulaan tahun 2025, hal ini setara dengan perkiraan dua kali lipat dibanding periode sebelumnya.
Salah satu faktor yang diyakini berkontribusi pada penurunan nilai Tesla adalah minimnya pembaruan pada model mobil mereka. Sejumlah varian utama Tesla dinilai sudah mulai tampak usia dan tertinggal dalam hal desain serta teknologi canggih dibandingkan dengan produk pesaing.
3. Apakah dominasi Tesla sudah mulai meredup?
Walaupun belum dapat dikategorikan sebagai krisis, peristiwa ini mengindikasikan bahwa kedudukan Tesla sudah mulai dihadapkan pada persaingan yang sungguh ketat. Kini konsumen memiliki lebih banyak alternatif kendaraan listrik dari beberapa merk lainnya dengan penawaran teknologi serta tarif yang makin kompetitif. Tambahan lagi, sifat Elon Musk yang terbuka dan tegas, walaupun kadang menjadi daya tarik tersendiri, ternyata juga bisa mempunyai dampak negatif bila mencuat dalam arena politik.
Meskipun demikian, Tesla tidak serta-merta akan diabaikan. Perusahaan tetap mempunyai kelompok pendukung setia dan teknologi canggihnya. Akan tetapi, dengan meningkatnya jumlah kendaraan bekas dan penurunan dalam penjualan, hal itu menjadi indikasi bahwa Tesla harus melakukan pembaruan, mulai dari segi barang dagangan hingga reputasi perusahaannya.