30 Apr 2025, Wed

Sebelum PSU di Tasikmalaya, Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Terancam Serangan Isu, Harus Berjuang


PIKIRAN RAKYAT

– Mendekati penyelenggaraan Putaran Ulang Pemilihan Umum (PUU) untuk memilih Bupati Tasikmalaya pada tanggal 19 April 2025, atmosfer politik semakin panas. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, H Amir Mahpud—yang tidak mencalonkan diri menjadi Bupati ataupun Wakil Bupati—menjadi sasarannya beragam tuduhan dan fitnah pribadi.

Isu-isu tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh H Amir Mahpud pada hari Senin, tanggal 14 April 2025, tak dapat lagi ditinggalkan begitu saja karena berkaitan dengan martabatnya baik sebagai individu maupun sebagai Ketua Partai Gerindra untuk Jawa Barat.

“Hamba menganggap persoalan-persoalan ini telah menjadi terlalu personal. Sebenarnya hamba tidak merupaikan kandidat untuk pos Bupati ataupun Wakil Bupati yang berpartisipasi dalam PSU. Oleh karena itu, hamba perlu bertarung dengan mereka yang sengaja menciptakan isu-isu semacam ini secara personal,” ujar H Amir.

H. Amir Mahpus menyatakan niatnya untuk membawa tindakan hukum terhadap individu atau kelompok yang telah menjelek-jelekkannya dengan tuduhan palsu. Ia merasa bahwa tuduhan-tuduhan ini tidak hanya berlebihan tetapi juga sungguh-sunguh jauh dari kenyataan sebenarnya.

“Saya akan menglaporkkan orang yang serangan staf saya sebagai tindakan protes karena situasinya tak dapat diabaikan lebih lama,” ujar H Amir Mahpud.

H Amir memberikan penjelasan dan tanggapan terhadap tuduhan yang disampaikan oleh Ajengan Mimih Khoeruman melalui akun TikTok miliknya dengan nama pengguna Mumuh Muhaemin_86. Tuduhan tersebut mengatakan bahwa H Amir Mahpud telah bergabung dengan Ijabi (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) atau dituding sebagai penganut Syiah.

Menurut H Amir, pernyataan itu sungguh membingungkan. Dia mengatakan bahwa hal ini terlalu ganjil ketika menjelang pemilihan suku bupati di kabupaten Tasikmalaya, ada yang mencemarkan nama baiknya. Padahal dia bahkan tak mengenal orang tersebut,” ungkap H Amir.

Berdasarkan saran dari para tokoh agama yang berpengaruh di Kabupaten Tasikmalaya beserta pendukung setia dan reputasi positif Partai Gerindra yang turut dirugikan oleh tuduhan palsu, ujar H Amir Mahpud, tim mereka akan mengajukan laporan terhadap akun dan individu tersebut.

“Berbekal beragam nasihat dan pendapat, saya diingatkan untuk berkonsultasi dengan partai, tim sukses, pendukung setia, serta para ulama guna menentukan tindakan hukum dan melapor tentang ucapan-ucapan yang memicu permusuhan,” ungkap H Amir.

Tindakan yang dia lakukan bukan disebabkan oleh mendekati PSU di Kabupaten Tasikmalaya tanggal 19 April 2025, tetapi lebih kepada usaha untuk mempertahankan reputasi serta kehormatan partai dan keluarganya secara keseluruhan.

“Sejauh ini aku seringkali menjadi sasaran serangan ataupun tuduhan dari para pelaku politik. Aku memilih untuk bungkam, tetapi pada kesempatan kali ini aku perlu bertindak dan menentang mereka sebab ucapan-ucapan yang penuh dengan kebencian terhadap diriku telah melewati batas,” ungkap H Amir.

H Amir juga menunjukkan bahwa dia sudah melakukan tindakan hukum terlebih dahulu dengan melaporkkan ucapan hate speech kepada Polres Tasikmalaya, yaitu seorang penduduk dari Kampung Batu Lawang, Setiawaras, Kecamatan Cibalong. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *