Xi Jinping Dorong Satu Hati ‘Keluarga Asia’ Sementara Trump Membatasi Koneksi dengan China
politics.apabisa.com,
JAKARTA — Presiden China
Xi Jinping
mempromosikan gagasan “
keluarga Asia
dan mendorong kerja sama regional saat tur di Asia Tenggara sebagai bentuk nyata untuk menghadang tekanan dari Amerika Serikat terhadap negara-negara agar mempersempit ikatan dagang dengan China.
Ketua China tersebut mengutamakan persatuan dalam sambutannya saat perjamuan makan malam kenegaraan di Malaysia satu hari sebelumnya, di mana kedua negara kemudian menyetujui berbagai kesepakatan sebagai bukti upaya mereka meningkatkan ikatan ekonomi.
Ketika mengunjungi ibu kota administratif Malaysia, Putrajaya, Xi menyatakan bahwa China dan Malaysia akan bergabung dengan negara-negara lain di wilayah tersebut untuk melawan aliran bawah konflik geopolitikal dan perselisihan yang didasarkan pada blok.
“Bersama kita akan merawat masa depan gemilang untuk keluarga Asia kami,” katanya, sebagaimana dilaporkan.
Bloomberg
, pada Kamis (17/5/2025).
Inspirasi diplomatis tersebut ditingkatkan dengan rilisan sebuah pernyataan bersama pada hari Kamis, dimana kedua negara yaitu China dan Malaysia bersepakat untuk memperdalam kerjasama dalam sektor industri, jaringan pasokan, data, serta sumber daya manusia.
Mereka bersumpah menerapkan Rencana Lima Tahun bagi Kerja Sama dalam Bidang Ekonomi dan Perdagangan serta mendirikan komunitas strategis tingkat atas antara Malaysia dan China.
Pada sindiran halus lainnya yang ditujukan kepada Amerika Serikat, Xi Jinping mengulangi ajakannya untuk memerangi unilateralisme dalam esai yang dipublikasikan kemarin di media Cambodia seiring mendekatinya kunjungan dirinya ke pusat pemerintahan tersebut.
“Bersama-sama kita perlu menghadapi hegemoni, politik dominasi dengan tegas menolak setiap usaha campur tangan dari pihak luar yang ingin menyelinapkan diri dalam urusan domestik kita serta memicu pertikaian,” tulisnya.
Ketika Beijing terlibat dalam perang perdagangan yang semakin memanas dengan AS, komentar Xi pun hadir.
Bloomberg News
Telah dilaporkkan bahwa pihak berwenang di Washington siap mengajukan permohonan kepada negara-negara lain agar mereka menerapkan sejumlah tindakan guna mengekang kemampuan produksi China. Ini mencakup implementasi serbuan bea tambahan terhadap produk-produk asal Cina, dengan harapan mendapatkan pengembalian dalam bentuk penyesuaian tarif.
China dan Amerika Serikat kelihatan tengah berseteru usai Trump meningkatkan bea masuk terhadap barang-barang dari China sampai 145%, lalu Beijing merespons dengan mengenakan tariff kira-kira 125% pada produk-produk impor dari AS.
Xi menjadikan wilayah ASEAN sebagian dari kunjungan internasionalnya yang pertama kali di tahun itu, sambil mencoba mencegah negara-negara tersebut merusak kesepakatannya dengan Amerika Serikat demi kepentingan mereka sendiri.
Walaupun terdapat toleransi selama 90 hari, ancaman kenaikan tariff yang signifikan oleh Trump sudah membuat sejumlah besar pemerintahan dalam wilayah ini harus berhati-hati menapaki jalan sempit antar kedua belah pihak.
Pada salah satu prestasi diplomatis awal Xi, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka memperoleh dukungan total dari Malaysia.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengagumi Xi sebagai “seorang pemimpin luar biasa” dan menegaskan dukungannya terhadap satu Kekudusan China, sementara mencela klaim independensi Taiwan, suatu wilayah dengan pemerintahnya sendiri versi Beijing.
Anwar juga menyebutkan bahwa anggota ASEAN tidak akan mensupport tariff perdagangan yang bersifat sepihak, terlebih lagi negaranya sedang menjalani masa kepemimpinan berputarnya dalam kelompok itu, sesuai dengan keterangan dari pihak Cina.
Kunjungan regional Xi dimuali di Vietnam pada hari Senin, saat para petinggi Vietnam menyambut Hangat kedatangan Xi dan mengesahkan 45 perjanjian untuk mengeraskan ikatan ekonomi antara keduanya.
Hanoi menerbitkan suatu pengumuman resmi yang menyebutkan bahwa kedua pihak “menolak unilateralisme” serta setiap langkah yang dapat menciderai perdamaian dan kestabilan lokal—banyak dari frasa tersebut masih mempertahankan nada seperti sebelumnya.